INILAHCOM, Singapura - Simon Santoso menjadi satu-satunya tunggal putra Indonesia yang tersisa di Singapura Terbuka Super Series 2015 usai memastikan diri lolos ke semifinal.
Di perempatfinal, Simon mampu mengalahkan tunggal Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk, dua gim langsung, 21-10 dan 21-19. Ini adalah kemenangan ketiga Simon dari tiga pertemuan dengan Tanongsak.
"Dari pertama, saya harus lebih menguasai bagian depan, jangan sampai kalah. Karena dia kan punya kelebihan smash yang kuat, saya berusaha agar kelebihan dia nggak keluar. Di game pertama saya bisa mengatasinya. Tapi di game kedua saat unggul jauh, saya sempat kendor," ungkap Simon.
"Tanongsak juga merubah permainan menjadi lebih sabar, saya sempat kepancing untuk nyerang, di sana balik serang, saya malah mati sendiri. Lawan Tanongsak saya berusaha lebih ulet dan lebih sabar, karena nggak gampang untuk cepat matiin dia," imbuhnya.
Di semifinal, Simon akan menantang tunggal Jepang, Kento Momota, yang tak perlu bertanding karena lawannya, H.S Prannoy, mundur akibat cedera.
"Besok sudah semifinal, jadi saya akan main all out untuk bisa maksimal. Momota juga pemain muda Jepang yang bagus saat ini, dan memang nggak gampang. Saya harus mencoba yang terbaik dan bekerja keras," ia menutup.
Masih ada wakil Indonesia yang belum bermain di ganda campuran, Irfan Fadhilah/Weni Anggraini dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Anda sedang membaca artikel tentang
Simon Santoso Satu-satunya Harapan Indonesia
Dengan url
http://seoranger.blogspot.com/2015/04/simon-santoso-satu-satunya-harapan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Simon Santoso Satu-satunya Harapan Indonesia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Simon Santoso Satu-satunya Harapan Indonesia
sebagai sumbernya
Posting Komentar