Home » , » Sungailiat Triathlon 2013 Tuai Pujian dan Kritikan

Sungailiat Triathlon 2013 Tuai Pujian dan Kritikan

Written By Unknown on Minggu, 21 April 2013 | 06.05


INILAH.COM, Sungailiat – Pemerintah Kabupaten Bangka sukses menggelar Sungailiat Triathlon 2013. Ini adalah event trilomba pertama yang digelar di sana. Tanggapan beragam disampaikan peserta.


Sungailiat Triathlon 2013 digelar pada Sabtu (20/4/13) pukul 07.30 WIB di Pantai Matras, Sungailiat. Sebanyak lebih dari 100 atlet, baik nasional maupun mancanegara turut serta dalam acara yang menjadi bagian untuk menyambut hari jadi Kota Sungailiat ke-247 itu.


Dalam triathlon berjenis sprint triathlon ini, peserta harus berenang sejauh 750 meter, bersepeda 20 kilometer dan lari sejauh 5 kilometer.


Secara teknis, lomba berlangsung cukup lancar sejak start. Penggunaan gelang chip untuk mencatat waktu mampu meminimalisir masalah. Selain itu, tempat transisi berenang-bersepeda dan bersepeda-lari cukup teratur dan lega, sehingga peserta bisa dengan mudah menemukan peralatannya dan segera bersiap untuk menjalani tahap berikutnya.


Pemilihan Pantai Matras dan sekitarnya sebagai trek lomba pun cukup tepat. Selain pantainya yang berpasir dan bersih, rute untuk bersepeda dan lari juga cukup asri. Panitia dan pihak keamanan setempat juga bekerja dengan cukup baik mensterilkan area lomba berjarak total 25,75 kilometer itu.


“Enak, tidak bosan. Saya sangat senang saat renang karena pantainya jernih. Saya bisa melihat ke dasar. Saat bersepeda juga treknya jelas, banyak penunjuk jalan, polisi mengamankan dengan baik,” kata juara kategori overall putri, Jessica Fox, dari Amerika Serikat.


“Saya juga senang karena (pesertanya) lebih ramai. Banyak dari luar negeri. Banyak penonton juga,” ia menambahkan.


Jessica, yang sudah 1,5 tahun tinggal di Indonesia dan mengikuti sejumlah event triathlon di Indonesia maupun mancanegara, membandingkannya dengan event serupa yang diikutinya di Ancol, Jakarta.


“Airnya parah, seperti kopi, mungkin juga beracun. Saya harus berhati-hati saat mengambil nafas ketika berenang,” katanya dalam bahasa Indonesia yang cukup fasih.


Incar standar internasional


Sungailiat Triathlon 2013 merupakan peningkatan dari event sebelumnya di Sungailiat, yang hanya memperlombakan dua nomor (duatlon), yakni lari dan sepeda. Melihat sukses ini, Bupati Bangka, Yusroni Yazid, kian tertarik menjadikan ini sebagai event rutin dengan mengaplikasikan standar internasional. Ia juga berharap Sungailiat Triathlon masuk dalam agenda Federasi Triathlon Indonesia (FTI).


“Sukses ini menjadi semacam sinyal. Mudah-mudahan bisa menjadi event bertaraf internasional,” katanya kepada INILAH.COM.


“Kalau untuk saat ini Sungailiat Triathlon digelar setelah Palembang (event triathlon resmi FTI), kami akan atur supaya tahun depan sebelum Palembang. Jadi sebagai pemanasan untuk peserta triathlon Palembang,” ia menjelaskan.


Yusroni mengatakan bahwa Sungailiat punya potensi pariwisata yang tinggi. Pemilihan event olahraga sebagai sarana promosi, menurutnya, karena relatif murah, juga lebih efektif menyedot animo masyarakat.


“Kami sudah siapkan lokasi untuk perhotelan dan rumah makan. Tahun ini juga akan masuk listrik (ke area pantai),” kata Bupati sembari menunjuk area di belakang pantai, yang masih ditumbuhi pepohonan dan tumbuhan lainnya.


Event Sungailiat Triathlon nantinya akan terintegrasi dengan sejumlah event pariwisata lainnya. Diantaranya perayaan hari besar umat Islam, umat Kristiani maupun umat Konghuchu. Selain pantai yang masih alami dan bersih, Sungailiat juga punya klenteng-klenteng tua yang menjadi obyek wisata.


Dukungan untuk menjadikan Sungailiat Triathlon 2013 juga diberikan FTI lewat sekretaris jenderal Budi Yakin.


“Ini kemajuan buat Sungailiat dan triathlon Indonesia. Kita melihat ada kemauan yang besar dari pemerintah setempat untuk menggelar event ini dan kemauan untuk melayani tamu. Kita akan bantu untuk meningkatkannya ke ajang profesional,” katanya.


Masih ada kekurangan


Pun demikian, Budi tak menampik jika masih ada kekurangan dari panitia. Diantaranya penerapan peraturan dan promosi. “Memang perlu belajar. Perlu dukungan penyelenggara yang profesional. Selain pemerintah, harus ada pihak swasta juga yang membantu,” katanya.


Keluhan juga datang dari peserta asal Nusa Tenggara Barat. Yan Bahtiar dan M. Qadri, peringkat pertama dan kedua kategori overall. Mereka merasa ditelantarkan oleh panitia, yang menarik uang pendaftaran sebesar 1,3 juta Rupiah.


Yan dan Qadri, yang didampingi pelatihnya, Ilyas, harus menginap di asrama PT Timah saat tiba di Bangka hari Kamis (18/4/13). Menurut mereka, panitia meminta mereka untuk tiba hari Kamis namun Hotel Parai, yang disediakan untuk para atlet, baru bisa ditempati hari Jumat.


“Sudah gitu, tak ada yang jemput kami dari asrama itu ke Hotel. Kami telepon jam 12 (siang) katanya ada jemputan, sampai jam dua tidak ada. Akhirnya kami bersepeda sampai ke hotel. Kami sewa orang untuk angkut barang-barang,” kata Ilyas.


“Janjinya semua diservis. Ada antar-jemput dari bandara. Tinggal datang aja. Kami tiba di bandara pun tidak ada yang jemput,” ia menambahkan.


Keluhan juga disampaikan Qadri seputar hadiah yang ia terima. Menurutnya, hadiah yang diterima tidak sesuai dengan yang tertera pada promo acara.


“Awalnya sebelum berangkat untuk juara dua 6,5 juta Rupiah. Di papan (simbolisasi hadiah uang) jadi 5 juta. Kami terima 4,2 juta Rupiah. Saya katanya dipotong pajak. Ya sudah,” kata Qadri, yang sudah mengikuti sejumlah event internasional ini.


Hal yang sama pun dialami rekan sedaerahnya, Yan Bahtiar. Dari 7,5 juta Rupiah yang ia dapat dari informasi panitia, hanya tertera 6,5 juta Rupiah di papan simbolisasi.


Tak hanya sampai di situ, keduanya mengeluh karena tak ada makan siang yang disediakan panitia usai lomba. Panitia sendiri beranggapan bahwa bazar makanan khas Bangka yang digelar dan disediakan gratis untuk peserta di garis finis sudah cukup untuk makan siang peserta. Padahal, lomba usai sebelum waktu makan siang, sekitar pukul 11.00 WIB.


Jajanan berupa otak-otak, tekwan, martabak dan sebagainya, menurut Qadri, tidak cukup untuk mengganti kebutuhan energi yang sudah terbuang setelah menjalani olahraga berat.


“Saya sendiri bahkan ndak sempat makan. Masa habis lomba langsung makan. Saya lebih banyak minum dan minum,” katanya.


Usai lomba, para peserta akhirnya mencari sendiri makan siangnya. Beberapa menyewa mobil untuk mencicipi selera setempat, beberapa tak cukup kuat menahan lapar dan memilih santap siang di restoran hotel.


“Ya, hal-hal seperti ini harus diperhatikan panitia. Bukan hanya kami yang kecewa, bule-bule itu juga sempat kecewa,” Ilyas menyambung.


Menanggapi hal ini, Indrata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bangka menjelaskan adanya kemungkinan terjadi miskomunikasi.

"Yang berkomunikasi dengan pihak luar hanya saya dan saya selalu bilang hotel baru dibuka hari Jumat. Bahkan sebelum jam 12 saya minta pihak hotel buka kamar, meskipun belum waktunya," kata Indrata.

Menurutnya, miskomunikasi itu bisa terjadi karena beberapa atlet nasional berkomunikasi melalui KONI Daerah sebagai perantara.

"KONI daerah mereka meminta kami menyediakan kamar sebelum waktu yang ditentukan, alasannya agar ada waktu latihan. Saya bilang 'tidak bisa. Kalau mau datang lebih awal, ya sewa tempat menginap sendiri'," katanya.

Sementara soal nilai hadiah, Indrata menduga para peserta tidak mencari dan menerima informasi dari sumber yang tepat.

"Biasanya mereka dapat info dari mulut ke mulut. Saya sendiri sudah informasikan secara lengkap lewat Facebook Sungailiat Sprint Triathlon 2013," Indrata menjelaskan.

Terlepas dari segala kekurangan yang masih ada, Indrata optimistis untuk menggelar event kedua untuk tahun depan dengan jenis distance triathlon. Jenis ini memiliki jarak tempuh masing-masing dua kali lipat dari sprint triathlon.


Anda sedang membaca artikel tentang

Sungailiat Triathlon 2013 Tuai Pujian dan Kritikan

Dengan url

http://seoranger.blogspot.com/2013/04/sungailiat-triathlon-2013-tuai-pujian.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Sungailiat Triathlon 2013 Tuai Pujian dan Kritikan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Sungailiat Triathlon 2013 Tuai Pujian dan Kritikan

sebagai sumbernya

Share this article :

+ komentar + 1 komentar

1 Mei 2015 pukul 03.13

Semoga para koruptor di bangka banyak yang bisa di tangkap KPK

Posting Komentar

 
Support : Creating Website
Copyright © 2012. Seo Ranger - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Komputerbutut
Proudly powered by Blogger